Selamat Ulang Tahun, Selamat Mencari Diri

Abdul Hamid
6 min readFeb 29, 2024

Saat menulis ini, kudapati matahari sedang memancarkan cahaya lembut menembus gorden jendela ruang kerja kita. Lantai jalan yang kutengok dari jendela masih basah karena hujan semalam. Suasana begini mungkin yang kamu dapati saat lahir, di kala jam berdentang enam kali di penghujung abad ke-20.

Belum berlangganan Medium? Baca DI SINI.

Masa lalu itu sulit kita tembus. Kita tidak pernah tahu suara apa yang pertama kali kita dengar setelah keluar dari rahim ibu. Barulah pada saat dewasa, pikiran kita punya kemampuan untuk menerka-nerka kejadian itu. Saat dewasa juga kita baru bisa berpikir tentang alasan kenapa kita dilahirkan.

Kelahiranmu jam 6 pagi membikin kamu yakin bahwa kamu adalah seorang morning person. Pertanyaannya, sudah yakinkah kamu pada kelahiranmu di bumi merupakan pertanda bahwa Tuhan percaya padamu untuk mengemban amanat-Nya?

Memang aneh, kita bahkan sudah diberi kepercayaan mengemban amanat ketuhanan sejak badan kita masih lemah, tak bisa apa-apa kecuali menangis, berkedip, atau menggerakkan badan. Tuhan bisa percaya pada manusia bahkan saat dia dalam versi paling lemahnya.

Tetapi dari pelajaran-pelajaran leluhur kita bisa tahu bahwa di balik rapuhnya tubuh terdapat kekuatan jiwa. Barangkali hanya tubuh yang melewati masa kanak-kanak. Ruh kita mungkin sudah matang karena sejak awal sudah bisa dipercaya Tuhan untuk mengemban amanat-Nya. Kita bisa menengok tingkah laku anak-anak kecil tetangga yang kerap memancarkan…

--

--